Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia Budi Arie Setiadi mengundang Tiongkok untuk berkolaborasi dalam investasi kecerdasan buatan (AI) dalam pertemuan bilateral dengan Wakil Menteri Perindustrian dan Teknologi Informasi Tiongkok Shan Zhongde.

Pertemuan yang digelar di Jenewa, Senin (27 Mei), ini merupakan bagian dari kunjungan kerja Setiadi ke Swiss. Menteri juga telah merencanakan kunjungan kerja ke Shanghai untuk menjajaki kerja sama di bidang digital dengan Tiongkok.

“Mudah-mudahan pertemuan ini dapat membawa kerja sama yang lebih baik untuk kesuksesan bersama,” ujarnya dalam keterangan kementeriannya, Selasa.

Dalam pertemuan tersebut, Menteri Setiadi menyoroti potensi Indonesia dalam pengembangan AI dan investasi sumber daya manusia sebagai talenta digital yang diharapkan dapat mendorong kemajuan munculnya inovasi AI lainnya.

Dibahas pula cara Indonesia memanfaatkan AI untuk memaksimalkan ekonomi digital sehingga mampu menjadi negara maju.

Dari sisi regulasi, Indonesia juga mulai merancang aturan yang jelas untuk pengembangan inovasi AI dan salah satu upayanya adalah dengan menerbitkan kode etik penggunaan AI bagi pelaku industri.

Menteri Setiadi meyakini skenario dan potensi tersebut akan menarik minat Tiongkok untuk mendukung pengembangan digitalisasi Indonesia melalui AI, khususnya di daerah terpencil.

Menanggapi ajakan tersebut, Zhongde menyatakan bahwa Tiongkok tertarik untuk mendukung Indonesia dalam transformasi digital, termasuk juga mendukung konektivitas dan pemanfaatan teknologi 5G dan 6G di sektor telekomunikasi.

Ia berharap Indonesia mengirimkan delegasinya untuk menghadiri forum internasional mengenai industri digital dan AI yang akan diadakan pada awal September 2024 di Tiongkok.